Minggu, 12 Januari 2014

Hex Hall by Rachel Hawkins


Sophie Mercer tidak pernah menyangka, bahwa mantra cinta yang ia lemparkan demi menolong temannya untuk mendapatkan pasangan dalam prom malam itu, mengakibatkan kehebohan besar di sekolahnya. Kehebohan yang merepotkan semua orang sampai akhirnya Sophie terpaksa harus menghabiskan sisa masa SMA-nya di Hecate Hall - atau sering disebut Hex Hall - sebuah sekolah khusus prodigium (monster!) yang melakukan banyak kekacauan di depan manusia biasa. Oke. Kata lain untuk Hex Hall memang, Lembaga pemasyarakatan untuk remaja Prodigium.

Yang dimaksud prodigium di sini banyak macamnya, ada shapeshifter, peri, penyihir, juga vampir. Bahkan Jenna, teman sekamar Sophie yang sangat tergila-gila dengan warna pink itu, adalah seorang vampir! (Hanya ada dua vampir di sekolah itu dan satunya lagi adalah pengajar).
Mom berbinar-binar dan menjabat tangan Jenna.
"Senang bertemu denganmu. Apakah kau, eh, apakah kau penyihir seperti Sophie?"
"Mom," bisikku, tetapi Jenna menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bukan, Ma'am. Vampir."

Kamis, 09 Januari 2014

Air Akar by Benny Arnas, dkk.



Bunda Guru, seperti itulah cara mereka memanggil Bunga Raya. Seorang wanita biasa yang hidup dengan mengajar, yang kebetulan punya sedikit karomah yang dianugerahkan Tuhan padanya sehingga ia bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit yang diderita warga desa itu- setidaknya itulah yang dipikirkan warga desa tentangnya. Ini ada alasannya: suatu hari seorang murid mengalami sakit diare, dan berkat ramuan yang dibuat Bunda Guru, anak itu sembuh! Ya. Ramuan itu hanyalah oralit. Tapi warga desa terlanjur menganggap Bunda Guru seperti orang pintar, dan sudah jelas mereka tidak percaya pada obat-obatan modern. Maka Bunda Guru akhirnya memanfaatkan air akar, ramuan tradisional serba guna khas Lubuk Linggau itu, dalam karir pengobatannya.

***

Membaca buku kumpulan cerpen merupakan salah satu hobby saya sejak kecil - salahkan majalah Bobo dan Annida! Hehe. Berkat rekomendasi Goodreads dan juga label "pemenang sayembara blablabla" di buku itulah akhirnya saya putuskan membeli buku ini dan menjadikannya kawan perjalanan saya dari Padang menuju Bandung. Buku kumcer ini lumayan bagus. Apalagi pilihan temanya yang banyak menyoroti kebudayaan suku-suku yang saya baru tahu ternyata ada di Indonesia, dengan gaya yang unik. Memang tipikal cerita pendek menyuguhkan cerita sederhana dalam sepenggal waktu yang singkat namun sarat arti.